ANGGARAN PENDIDIKAN NAIK 608 T, JOKOWI SEBUT UNTUK ANGGARAN 5 HAL INI
ANGGARAN PENDIDIKAN NAIK 608 T, JOKOWI SEBUT UNTUK ANGGARAN I 5 HAL INI

By Dr. Yuan Martina Dinata, M.A. 21 Agu 2022, 18:33:35 WIB Pendidikan
ANGGARAN PENDIDIKAN NAIK 608 T, JOKOWI SEBUT UNTUK ANGGARAN  5 HAL INI

Gambar : Presiden Joko Widodo saat pidato kenegaraan tentang RAPBN 2023 beserta nota keuangannya di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (16/8/2022).(FOTOGRAFER PRIBADI PRESIDEN/AGUS SUPARTO)


KOMPAS.com - Anggaran Pendidikan 2023 naik menjadi Rp 608,3 triliun pada Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023. Presiden Joko Widodo mengatakan, anggaran sebesar itu ditetapkan agar bangsa Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi dan menghadapi disrupsi teknologi. “Kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa," kata Presiden Joko
Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah atas rancangan undang-undang tentang APBN tahun anggaran 2023, Selasa (16/8/ 2022) dilansir dari laman Puslapdik Kemendikbudristek.

Melalui anggaran pendidikan 2023, diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan ditekankan pada lima hal berikut: 1. Peningkatan akses pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan 2. Peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) 3. Penguatan link and match dengan pasar kerja 4. Pemerataan kualitas pendidikan 5. Penguatan kualitas layanan PAUD. “Anggaran sebesar itu juga merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain dengan mendukung perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi," ungkap Presiden Jokowi.  

Anggaran Pendidikan 2023 itu lebih besar dibanding anggaran perlindungan sosial yang dialokasikan sebesar Rp 479,1 triliun. Anggaran perlindugan sosial, untuk membantu masyarakat miskin dan rentan miskin dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, dan dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan.

Anggaran itu juga ditetapkan sebagai bagian dari reformasi program perlindungan sosial yang diarahkan pada perbaikan basis data penerima melalui pembangunan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), penyempurnaan perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif, subsidi tepat sasaran dan berbasis target penerima manfaat, serta percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Fokus akses anak usia didik Presiden Jokowi mengatakan, agenda pembangunan Indonesia harus ditopang melalui manusia Indonesia yang unggul. Untuk itu, akses anak usia didik terhadap layanan pendidikan yang berkualitas harus terus diprioritaskan. Selain itu, para siswa dan mahasiswa harus dikenalkan pada dunia kerja sejak dini serta minat anak di bidang sains, teknologi, seni, dan olahraga harus didukung dan diapresiasi. “Budi pekerti yang luhur, ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme merupakan pilar utama," tambah Presiden Jokowi.  Presiden juga mengajak semua pihak untuk terus menggairahkan seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan. “Karya sastra dan film karya seniman muda harus terus didukung. Dana Abadi Kebudayaan akan terus kita tingkatkan sesuai kemampuan fiskal pemerintah,“ ungkap Presiden.
RAPBN 2023 capai Rp 3.041,7 triliun Pada kesempatan itu, Presiden juga menggambarkan besar arsitektur RAPBN 2023. Presiden mengatakan belanja negara direncanakan sebesar Rp3.041,7 triliun yang meliputi, belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.230,0 triliun, serta transfer ke daerah Rp811,7 triliun. Sedangkan pendapatan negara pada tahun 2023 dirancang sebesar Rp 2,4 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2,016,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 426,3 triliun.

Dengan belanja negara dan pendapatan sebesar itu,lanjut Presiden, defisit anggaran tahun 2023 direncanakan sebesar 2,85 persen terhadap PDB atau Rp 598,2 triliun. “Defisit anggaran tahun 2023 merupakan tahun pertama kita kembali ke defisit maksimal 3 persen terhadap PDB, “ujar Presiden.
Sebelumnya, dikatakan Presiden, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan sebesar 5,3 persen. Presiden mengajak semua komponen bangsa untuk bersama-sama berupaya maksimal dalam menjaga keberlanjutan penguatan ekonomi nasional. “Alhamdulillah, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat, “ungkap Presiden. Hal itu dibuktikan dengan pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat di tahun 2022, yakni tumbuh 5,01 persen di Triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44 persen di Triwulan II.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggaran Pendidikan 2023 Naik Rp 608 Triliun, Jokowi Sebut Buat 5 Hal Ini", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/19/120100971/anggaran-pendidikan-2023-naik-rp-608-triliun-jokowi-sebut-buat-5-hal-ini?page=all#page2.
Penulis : Sandra Desi Caesaria
Editor : Sandra Desi Caesaria

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L




Video Terkait:

Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment


Principal

Pengawas Sekolah
Dr. Yuan Martina Dinata, M.A.
Baca Sambutan

Jejak Pendapat

Bagaimana pendapat anda tentang website ini ?
Kurang
Cukup
Sangat Bagus
Bagus

Link Terkait