WEBINAR REFLEKSI PASCA USKA PPG 2023, ANTARA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KESEJAHTERAAN GU
REFLEKSI PASCA USKA PPG 2023

By Dr. Yuan Martina Dinata, M.A. 19 Apr 2023, 14:44:13 WIB Pendidikan
WEBINAR REFLEKSI PASCA USKA PPG 2023, ANTARA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KESEJAHTERAAN GU

Gambar : POKJAWASNAS 2023


WEBINAR “REFLEKSI PASCA USKA PPG 2023, PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DANKESEJAHTERAAN GURU MADRASAH”

17 April 2023

Pada tanggal 17 April 2023 bersamaan hari ke 26 Ramadhan 1444 H, Pokjawas Nasional membincang dan mendiskusikan secara bersama terkait hasil ujian seleksi kompetensi (USKA) untuk PPG tahun 2023 sesuai dengan tagline Pokjawas melayani dan mengayomi yang diikuti oleh 650-an peserta webinar ditambah peserta webinar di Youtube. Pokjawas Nasional mencoba menghadirkan tema ini supaya kemudian kita bisa merasakan dan bersama-sama untuk memikirkan secara bersama bagaimana kondisi guru-guru kita yang saat ini ada yang masih berjibaku mengikuti Ujian USKA untuk kemudian bisa ikut PPG. Alhamdulillah Bapak Kasubdit Bina MI/MTs Dr Ainur Rofiq sebagai Leading sektor dalam kegiatan PPG ini hadir dalam webinar untuk bersama-sama membersamai kita mendiskusikan terkait dengan refleksi pasca ujian seleksi kompetensi akademik (USKA) tahun 2023.

“Selama ramadhan ini sudah ada tiga kegiatan yang kita lakukan untuk dalam rangka memberikan penguatan kepada guru-guru kita”, ujar Ketua Pokjawas Nasional Drs. Zurni, M.MPd. Hari ini tema yang kita ambil yaitu refleksi pasca USKA PPG 2023 di mana tema besarnya adalah antara peningkatan Kompetensi profesional dan kesejahteraan. Di sisi lain memang guru-guru kita perlu ditingkatkan kesejahteraannya karena beliau-beliau itu sudah melakukan pengabdian yang tidak bisa diragukan lagi, yang kedua di sisi lain melihat fakta dan realita maka kompetensinya perlu ditingkatkan sehingga kalau kompetisinya ditingkatkan dengan berbagai cara maka profesional sebagai guru akan meningkat dengan sendirinya. Drs. Zurni,  selanjutnya memaparkan sejarah PPG ini dimulai yaitu sertifikasi dimulai 2006 untuk Kementerian Agama waktu itu namanya masih sertifikasi guru berbasis portofolio. Pada waktu awal-awal saya terlibat betul dari 2006 itu sertifikasi guru, sertifikasi pengawas waktu itu baru dilakukan pada tahun 2009. Sedangkan di Kemendikbud sertifikasi guru sudah dimulai tahun 2005.    

 Setelah dievaluasi sertifikasi guru berbasis Portofolio (2006) itu tidak produktif, maka sejak tahun 2011 dilaksanakan PLPG, berangkat dari Porftofolio, menjadi sertifikasi dengan PLPG selama dua pecan. Ternyata PLPG selama dua pekan bagi guru yang akan sertitifkasi tidak bisa menjadi tolak ukur meningkatkan kompetensi guru dan professional guru. Maka pada tahun 2015/2016, dilaksanakan PPG (Pendidikan Profesi Guru) dalam jabatan dan PPG pra-jabatan. Pada tahun 2023 ini dilakukan USKA PPG, akan diberikan pencerahan oleh pak Direktur GTK dan Kasubdit bina GTK MI MTs selaku leading sektor pelaksana USKA PPG 2023. Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru.

 Direktur GTK, Dr. Muhammad Zein mengapresiasi webinar ini, mengatakan,Kita sudah melaksanakan dengan baik ujian seleksi kompetensi akademik secara nasional yang diikuti oleh 194.000 orang secara nasional dan luar biasa  1.600 titik se-Indonesia dan kegiatannya sudah dilaksanakan. kita sudah umumkan hasil kegiatan ini secara nasional pula. hasil USKA PPG 2023, memang ada pertanyaan yang terkait dengan tingkat kerumitan soal. Pada USKA kita menggunakan soal HOTs (High Order Thinking Skill). Memang dari awal para guru harus meng-upgrading atau updating keilmuannya sehingga baik sistem yang kita pakai maupun metode kemudian konten-konten pembelajaran harus kita kuasai. Menurut direktur GTK, Dr. Muhammad Zein, bahwa keadaan kita hari ini tidak berjalan biasa-biasa saja tetapi memang sudah terjadi perubahan mendasar sehingga kita harus betul-betul terus melakukan upgrading keilmuan kita, day to day kita harus meningkatkan kemampuan kita kemampuan tersebut di bidang keahlian kita juga kemampuan skill kita, seperti yang saya sampaikan bahwa pada kata profesional, guru profesional itu sejatinya memiliki tiga komponen pertama integrity atau guru itu harus disiplin bertanggung jawab kemudian jujur dan seterusnya ini melekat pada diri atau karakter guru sendiri, yang kedua, knowledge, guru harus kompeten pada bidangnya sehingga soal-soal kemarin itu adalah soal-soal 70% terkait dengan konten itu jadi memang kita mau mengukur peta kompetensi guru kita secara nasional dan yang ketiga adalah skill, kemampuan skill managerial, guru perlu terkoneksi dengan internet terkait dengan fitur-fitur yang baru terkait dengan proses pembelajaran di kelas. Ada juga pertanyaan mengapa tidak diumumkan nilai (USKA)-nya, kita memberikan nilainya masuk ke akun guru itu sendiri. Nilai itu tidak bisa kita publikasikan, karena itu privasi guru masing-masing, hak human right guru. Kita tidak boleh mempublikasikan nilai guru secara nasional.

Kita melibatkan para pengawas seluruh Indonesia mudah-mudahan bisa bahu membahu bersinergi dengan guru-guru kita dan kita melakukan penyadaran secara nasional bahwa ilmu-ilmu yang disajikan kepada siswa adalah ilmu-ilmu yang terudate, juga anak anak yang kita ajarkan adalah anak anak yang  friendly terhadap gadget juga sumber-sumber pengetahuan sumber-sumber informasi sangat melimpah di antara mereka jadi guru-gurunya juga harus melakukan peningkatan kompetisi.  Mudah-mudahan nanti mengikuti secara otomatis peningkatan kesejahteraannya karena guru kalau lulus PPG, secara otomatis itu akan mendapatkan TPG-nya dan saya pikir Insyaallah ini secara natural saja  orang berkompeten itu Insyaallah dari sisi penghasilannya akan meningkat. Orang yang kompeten kerja keras, Insya Allah yaitu Janji Allah itu bahwa Allah itu selalu melihat mempertimbangkan kerja keras umatnya, tidak mungkin Tuhan itu tidak melihat kerja keras, kerja cerdas dan ikhlas para hamba-hambanya. Mungkin dalam bentuk uang, rezeki kita berbeda-beda tetapi yakinlah bahwa Allah memberikan sisi-sisi yang lain yang kita tidak bisa uangkan seperti kesehatan, umur yang panjang itu juga rezeki yang sering kita tidak hitung dan tidak bisa kita hitung” demikian yang disampaikan Diretur GTK Dr. Muhammad Zein pada webinar refleksi pasca USKA PPG 2023.

Dr. Ainur Rofiq, Kasubdit Bina MI MTS, sebagai leading sector USKA PPG menyampaikan materi inti dipandu oleh Suyanto, Pengawas Jawa Tengah. Inti yang disampaikan oleh Dr AInur Rafiq, ada 5 yaitu Program utama Direktorat GTK, review USKA 2023, peran straegis guru, indikatir penyebab kualitas rendah.

 Program utama Direktur GTK, menurut Dr Ainur Rafiq, memang saya membaginya itu ada lima yaitu  pertama adalah pengembangan mutu kualifikasi yang kedua adalah pengembangan mutu kompetensi yang ketiga adalah pengembangan mutu keprofesian yang keempat adalah pengembangan mutu karir dan yang kelima adalah pengembangan mutu kesejahteraan. nah ketika berbicara tentang peserta USKA baru di level 1 dan 2 jadi belum level 3, level 4, level 5, Mengapa kita sebut baru level 1 dan 2? karena mereka belum  mengikuti PPG. Saya kira terkait dengan pengembangan kualifikasi, sudah banyak program yang dilakukan oleh GTK satunya melalui program beasiswa. Memang kemarin ada usulan beasiswa S3 untuk guru, cuma kekhawatiran direktur atau Kementerian Agama itu adalah banyak sekali guru-guru yang sudah doktor ternyata sekarang memiliki punya profesi ganda yaitu sebagai guru dan dosen. Jadi untuk beasiswa yang S3 itu kemarin pak Dr. Ainur Rofiq mengusulkan ada semacam konsorsium guru madrasah, bagaimana mereka nggak keluar dari guru menjadi dosen gitu harapan saya seperti itu tapi kayaknya belum waktunya ya membentuk konsorsium doktoral guru madrasah karena mayoritas guru madrasah yang sudah doktor rata rata merangkap menjadi dosen. Kekhawatiran Kementerian Agama mengapa program pengembangan mutu kualifikasi ini tidak ada S3 untuk guru karena dikhawatirkan berubah menjadi dosen . Memang fokusnya untuk PPG ini adalah agar mereka menjadi lebih profesional atau menjadi secara resmi mereka menjadi guru yang profesional. ketika guru sudah mengikuti PPG guru itu akan mendapatkan sertifikat guru, mereka mendapatkan nomor register guru baik disebut sebagai NRG, guru yang profesional SGR (Sarjana Guru) maka program yang kita lakukan adalah pengembangan keprofesian namanya PKB Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, PKB itu menurutnya bisa kepanjangan dari Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan atau Pengembangan keprofesian Berkelanjutan. Kalau K nya keprofesian maka PKB itu untuk guru yang sudah sertifikasi. Di Kementerian Agama, PKB itu tidak dikhususnya untuk guru yang sudah sertifikasi.  PKB itu tidak menyasar guru-guru yang sertifikasi saja.

Review hasil USKA: bahwa sebanyak 9 % peserta USKA (194.000) yang memenuhi kriteria standar minimal kelulusan angka 60 dari rentang nilai 10-100. Ujian PPG nilai minimal nya 70. Dengan nilai minimal 60 untuk peserta USKA, maka LPTK melakukan treatmen kepada peserta PPG menjadi nilai 70.

Peran strategis guru, menurut Dr Ainur Rafiq, memiliki tugas dan tanggung jawab mendidik, mengajar dan melatih peserta didik sehingga menjadi pelajar Pancasila dengan 6 karakter utama. Sedangkan kedudukan guru adalah sebagai konservator, inovator, transmitor, transformator, organisator, perencana, pelaksana penilai dan pembimbing. Guru juga diharapkan memiliki keteladanan dalam pemikiran, pengetahuan, perkataan dan perbuatan, kebiasaan aau habit.

 Adapun menurut Dr. Ainur Rafiq, indikator penyebab kualitas rendah atau kelulusan USKA tidak 50%, pertama dari segi internal, pertama Mismatch, atau keahlian mereka bukan di situ, kedua, dari segi usia peseta USKA sudah sepuh-sepuh, ketiga, merasa cukup dengan yang sudah dikuasai, kurangnya pengembangan diri. Dari segi eksternal. Pertama, lokasi USKA jauh, skedua, asing dengan sarana digital, suasana dan lingkungan yang kurang kondusif, minimal dorongan dan bimbingan sejawat dan atasa, instrument USKA terlalu sulit, salah rekrutmen, kepala madrasah merekrut guru tidak seleksi, tidak ada passing grade, tidak dilihat apakah PT nya treakreditasinya bagus atau tidak.  Memang kemarin pernah dilakukan survey hasil ketika PPG kemudian itu ternyata memang berbanding lurus antara guru yang lulusan perguruan tinggi perguruan tinggi yang akreditasinya kurang bagus itu hasil UKM, artinya ini juga terkait juga penyebab kualitas rendah ini juga terkait dengan PT yang memproduksi guru atau produsen guru.

Menurut Dr Ainur Rafiq, langkah yang harus diambil sebagai refleksi pasca USKA adalah profiling madrasah secara akurat secara benar, dengan adanya  profiling yang sebenarnya, nanti terlihat guru yang dibutuhkan guru apa, berapa. Mohon temen temen kepala madrasah dan pengawas melaporkan apa adanya. Jumlah siswa, ruang kelas, penyampaian kisi-kisi USKA, pemanfaatan Pokja, kepala madrasah dan pengawas juga memiliki pengaruh luar biasa terhadap pengembangan kompetensi guru.




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 20 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment


Principal

Pengawas Sekolah
Dr. Yuan Martina Dinata, M.A.
Baca Sambutan

Jejak Pendapat

Bagaimana pendapat anda tentang website ini ?
Kurang
Cukup
Sangat Bagus
Bagus

Link Terkait